Entah suhu ruangan kenapa tiba-tiba begitu hening, hanya terdengar
kilatan blitz dan arahan fotografer saja, seolah semua mata tengah
terbius dengan pemandangan langka dihadapan mereka masing-masing, seolah
perpaduan wajah mereka dalam satu frame begitu menarik minat siapa saja
yang melihat, elegant, berkelas, entah tema seperti apa yang mereka
berdua ciptakan sebenarnya, bahkan tatapan mereka secara terang-terangan
terlampau seperti terlalu mendalami peran, hingga entah bukti apa yang
bisa memperkuat bahwa semua ini hanya sebuah rekayasa dalam sebuah
gambar yang terabadikan, belum lagi penyesuaian bentuk tinggi badan,
lilia bahkan memulai kariernya sebagai model, dan tak ada yang perlu
meragukan postur tubuhnya atau wajah tanpa celanya itu, tapi marcus
dengan ukuran tingginya yang terlampau diatas rata-rata itu justru
membuat kreasi seni ini sedemikian berkelasnya, dia bahkan membuat lilia
harus berjinjit meski stiletto nya sudah sedemikian tinggi, entahlah
dia seperti cahaya yang menemukan saklarnya, menyala-nyala seakan
melupakan pembawaan aslinya yang begitu tenang dan dingin,
keprofesionalan keduanya dalam pemotretan seasson pertama ini memang
patut diberikan apresiasi. Dan dengan selesainya pemotretan sesi kesatu
ini maka hot news of the week first seasson siap diterbitkan.
“entah akan dibandrol berapa dollar product keluaran terbaru Ritz
Corporation ini, sampai sebelum peluncuran perdana nya pun sudah begitu
menyita perhatian publik karena desas desus keterlibatan CEO nya secara
langsung dalam segala pembuatanya hingga meluncur kepasaran. Benar-benar
penarik perhatian yang genius.” Jelas kim denis. “Kau pikir aku bukan
penarik perhatian yang genius?” Tuduh lilia tak terima. “Nona lilia, ada
yang ingin tuan marcus bicarakan, harap mau ikut denganku sekarang”
potong salah satu assisten tuan kaya raya itu menghentikan percakapanku
bersama denis kim.
Kepulan dua asap kopi yang berada di meja ini telah menjadi saksi
bisuku dalam beberapa menit lalu, sampai dia memberanikan dirinya
sendiri berucap padaku. “Apa ada hal yang penting untuk kau sampaikan
padaku.?” “Jika ku bilang tak ada, apa kau akan segera berlalu pergi.?”
Tanyaku memastikan, “tentu” jawabnya tanpa berpikir panjang. “tch ! -kau
tidak takut dengan apa yang bisa kulakukan dengan kekuasaanku.?” Ucapku
sengit. “Jika seseorang yang memiliki
garis keturunan yang menjadikanya konglomerat sejak lahir, apakah dia
bisa membeli takdir sekalipun? Berandai-andailah saja bahwa kekuasaan
yang kau miliki akibat kekonglomeratanmu bisa kau gunakan untuk
mengendalikan takdirmu sendiri.”
Ucapnya seraya pergi, memberi ku senyuman terbaiknya seolah dia puas
dengan jawabannya sendiri, -menarik, tch ! kita lihat saja besok, apa
kau bisa seangkuh perkataanmu, Na ~li.
To be continue
Sabtu, 18 Juni 2016
My Story Project (Protected) chapter 2 part 2
Flash back.
“Senang bekerjasama denganmu Marcus.”
“Ya, kuharap semuanya berjalan dengan sukses, -denis.”
Dan hanya seorang wanita saja disitu, yang mematung tak berucap, seolah kehadirannya dari awal hanya untuk sebuah pajangan atau benda mahal yang hanya dipamerkan saja.
“Dan akan sangat merepotkan bekerjasama denganku, -Na~li.” Tatap marcus seraya menyodorkan tangannya pada gadis itu. Deg ! Apa dia mempunyai tabiat aneh seperti memanggil nama orang yang baru dikenalnya sesuka hati. “Bukan masalah besar, kau kan tahu aku bukan amatiran.” Akunya menepis kegugupanya rapat-rapat, seraya membalas acara jabat tangan itu.
“Lilia, ada apa dengan wajahmu itu, kenapa kau terlihat pucat begitu?” Selidik denis setelah baru saja mereka beranjak keluar dari ruangan sipemilik perusahaan ini. “Huhhh” sandar lilia di sudut dinding, seraya mengipas-ngipaskan tangan kedepan wajahnya seolah dia adalah orang yang tengah kepanasan, “nyaris saja” ucapnya singkat, seolah dia sedang berbicara pada dirinya sendiri. “Apanya yang nyaris.?” Selidik denis. “Tadi itu, -nyaris sekali.” Ucapnya berlalu meninggalkan denis yang masih mencerna ucapan gadis itu ditempatnya.
Flash back end.
“Hahahahahaha.” Gelak tawa denis menggema di dalam ruangan yang bertuliskan make up room itu saat mengingat kejadian tempo hari. “Kusarankan kau tutup mulutmu itu rapat-rapat denis, tawamu benar-benar merusak gendang telingaku.” Delik liliana tak terima.
Cahaya lampu, kilatan blitz camera, dan semua crew tengah terfokus pada seorang gadis yang berdiri di pusat ruangan itu, ya gadis itu, gadis yang menjadi tatapan utama di ruangan ini, kenapa ada rasa tidak terima karena betapa semua orang yang melihatnya berekspresi sangat memuakan, rasa-rasanya aku mulai tak suka dengan cara semua mata itu menatap gadis itu. “sial” umpatnya memalingkan wajahnya sebal. “Apa ada yang salah.?” Ucap denis yang entah sejak kapan berdiri disampingnya. “Denis, -berapa lama dia bernaung dibawah kekuasaanmu.?” Dengan intonasi datarnya tanpa memperjelas kata “dia” seolah dengan caranya menatap gadis itu saat ini, siapapun akan mengerti kemana arah pembicaraanya. “Maksudmu lilia ?” Denis memastikan, “dia bahkan sudah berada di management ku semenjak bangku menengah atas, -dan kalau-kalau kau tak memerhatikan dia bahkan mengakuiku sebagai kakaknya pada saat meeting kemarin bukan.?” Akunya bangga. “Hubungan kita bahkan sudah seperti kakak dan adik sungguhan.” Cengirnya lebar-lebar. Dan marcus, detik itu dia melemparkan tatapan tak sukanya pada semua penjelasan panjang denis. “Kelakuanmu benar-benar tak tertolong.” Ucapnya berlalu menghampiri seluruh crew untuk gilirannya masuk kedalam pemotretan.
“Senang bekerjasama denganmu Marcus.”
“Ya, kuharap semuanya berjalan dengan sukses, -denis.”
Dan hanya seorang wanita saja disitu, yang mematung tak berucap, seolah kehadirannya dari awal hanya untuk sebuah pajangan atau benda mahal yang hanya dipamerkan saja.
“Dan akan sangat merepotkan bekerjasama denganku, -Na~li.” Tatap marcus seraya menyodorkan tangannya pada gadis itu. Deg ! Apa dia mempunyai tabiat aneh seperti memanggil nama orang yang baru dikenalnya sesuka hati. “Bukan masalah besar, kau kan tahu aku bukan amatiran.” Akunya menepis kegugupanya rapat-rapat, seraya membalas acara jabat tangan itu.
“Lilia, ada apa dengan wajahmu itu, kenapa kau terlihat pucat begitu?” Selidik denis setelah baru saja mereka beranjak keluar dari ruangan sipemilik perusahaan ini. “Huhhh” sandar lilia di sudut dinding, seraya mengipas-ngipaskan tangan kedepan wajahnya seolah dia adalah orang yang tengah kepanasan, “nyaris saja” ucapnya singkat, seolah dia sedang berbicara pada dirinya sendiri. “Apanya yang nyaris.?” Selidik denis. “Tadi itu, -nyaris sekali.” Ucapnya berlalu meninggalkan denis yang masih mencerna ucapan gadis itu ditempatnya.
Flash back end.
“Hahahahahaha.” Gelak tawa denis menggema di dalam ruangan yang bertuliskan make up room itu saat mengingat kejadian tempo hari. “Kusarankan kau tutup mulutmu itu rapat-rapat denis, tawamu benar-benar merusak gendang telingaku.” Delik liliana tak terima.
Cahaya lampu, kilatan blitz camera, dan semua crew tengah terfokus pada seorang gadis yang berdiri di pusat ruangan itu, ya gadis itu, gadis yang menjadi tatapan utama di ruangan ini, kenapa ada rasa tidak terima karena betapa semua orang yang melihatnya berekspresi sangat memuakan, rasa-rasanya aku mulai tak suka dengan cara semua mata itu menatap gadis itu. “sial” umpatnya memalingkan wajahnya sebal. “Apa ada yang salah.?” Ucap denis yang entah sejak kapan berdiri disampingnya. “Denis, -berapa lama dia bernaung dibawah kekuasaanmu.?” Dengan intonasi datarnya tanpa memperjelas kata “dia” seolah dengan caranya menatap gadis itu saat ini, siapapun akan mengerti kemana arah pembicaraanya. “Maksudmu lilia ?” Denis memastikan, “dia bahkan sudah berada di management ku semenjak bangku menengah atas, -dan kalau-kalau kau tak memerhatikan dia bahkan mengakuiku sebagai kakaknya pada saat meeting kemarin bukan.?” Akunya bangga. “Hubungan kita bahkan sudah seperti kakak dan adik sungguhan.” Cengirnya lebar-lebar. Dan marcus, detik itu dia melemparkan tatapan tak sukanya pada semua penjelasan panjang denis. “Kelakuanmu benar-benar tak tertolong.” Ucapnya berlalu menghampiri seluruh crew untuk gilirannya masuk kedalam pemotretan.
My Story Project (Protected) chapter 2 part 1
Jika seseorang yang memiliki garis
keturunan yang menjadikannya konglomerat sejak lahir, apakah dia bisa
membeli takdir sekalipun ? Berandai-andailah saja Jika kekuasaan yang
kau miliki akibat kekonglomeratanmu bisa kau gunakan untuk mengendalikan
takdirmu sendiri.
2 week later.
“Tidak usah menampakan wajah bodoh gugupmu itu lilia, ini bahkan hanya sebuah pemotretan yg sudah ribuan kali kau lakukan dalam kariermu.”
“Kau diamlah, lagipula siapa suruh kau ikut-ikutan mengekoriku, tidak cukupkah hanya managerku saja.” Malas gadis itu tidak menyukai fakta bahwa denis kim akan ikut andil bagian dalam segala proses pemotertan ini, ya pemotretan pertamanya,-menjadi icon tunggal product Ritz Corporation tentu saja. “Kau tahu apa yang membuat semua ini akan sangat terlihat sedemikian menariknya dimataku?” Seringai denis kim lebar-lebar, membuat lilia mengerucutkan mulutnya sebal, dia tahu betul apa yang akan membuatnya menjadi lelucon nomor satu dimata laki-laki yang dianggapnya kakak itu. Apalagi kalau bukan masalah besar seperti “Marcus Wregritz” yah, -mendengar nama itu saja lilia bahkan seperti mendapatkan pasokan bom di dadanya yang meledak-ledak, sialnya, -dia tidak menyukai fakta bahwa semenjak pertemuan pertama mereka itu, jantungan bahkan kurang ajar terlalu bereaksi berlebihan. “Dia tampan.” Akunya terang-terangan, “kau kan tahu tentang kegilaanku terhadap pria-pria tampan.” Acuhnya seraya mematutkan wajahnya di depan cermin, menilai dengan teliti hasil riasan di wajahnya, -seolah yang mendandaninya adalah bukan jasa make up profesional. “Jadi tidak usah dilebih-lebihkan begitu.” Deliknya tersenyum puas atas jawabanya sendiri. “Tapi, -seorang liliana tidak pernah bereaksi berlebihan seperti tepat saat kita keluar dari ruangan marcus ritz tempo hari misalnya.” Kekehnya mengejek, tentu. -siapa yang akan melupakan kejadian tempo hari.
2 week later.
“Tidak usah menampakan wajah bodoh gugupmu itu lilia, ini bahkan hanya sebuah pemotretan yg sudah ribuan kali kau lakukan dalam kariermu.”
“Kau diamlah, lagipula siapa suruh kau ikut-ikutan mengekoriku, tidak cukupkah hanya managerku saja.” Malas gadis itu tidak menyukai fakta bahwa denis kim akan ikut andil bagian dalam segala proses pemotertan ini, ya pemotretan pertamanya,-menjadi icon tunggal product Ritz Corporation tentu saja. “Kau tahu apa yang membuat semua ini akan sangat terlihat sedemikian menariknya dimataku?” Seringai denis kim lebar-lebar, membuat lilia mengerucutkan mulutnya sebal, dia tahu betul apa yang akan membuatnya menjadi lelucon nomor satu dimata laki-laki yang dianggapnya kakak itu. Apalagi kalau bukan masalah besar seperti “Marcus Wregritz” yah, -mendengar nama itu saja lilia bahkan seperti mendapatkan pasokan bom di dadanya yang meledak-ledak, sialnya, -dia tidak menyukai fakta bahwa semenjak pertemuan pertama mereka itu, jantungan bahkan kurang ajar terlalu bereaksi berlebihan. “Dia tampan.” Akunya terang-terangan, “kau kan tahu tentang kegilaanku terhadap pria-pria tampan.” Acuhnya seraya mematutkan wajahnya di depan cermin, menilai dengan teliti hasil riasan di wajahnya, -seolah yang mendandaninya adalah bukan jasa make up profesional. “Jadi tidak usah dilebih-lebihkan begitu.” Deliknya tersenyum puas atas jawabanya sendiri. “Tapi, -seorang liliana tidak pernah bereaksi berlebihan seperti tepat saat kita keluar dari ruangan marcus ritz tempo hari misalnya.” Kekehnya mengejek, tentu. -siapa yang akan melupakan kejadian tempo hari.
My Story Project (Protected) chapter 1 part 2
Ritz Corporation
Marcus Wregritz’s Room
“Namanya liliana tuan, semua informasi yang anda butuhkan ada di dalam file ini, nona liliana adalah kandidat tertinggi yang diajukan langsung oleh Tuan Denis Kim sendiri.” Jelas asistenku seraya menyerahkan file berisikan semua data gadis yang dia sebutkan tadi ketanganku. Cantik, kesimpulan pertamaku saat satu lembar foto berukuran 8×10 inchi itu kuambil dari sebuah file pelengkap data pribadi sipemiliknya. Kupandangi denga teliti dari ujung kaki hingga puncak kepala yang sipemiliknya bernama siapa tadi ah -liliana, sebuah nama yang entah kenapa begitu pas terucap dimulutku, …Na~li, Na~li….bagus, kurasa aku tahu dengan jelas harus bagaimana memanggil gadis ini, menarik- dia bahkan bisa mencuri perhatianku di kesan pertama dengan bermodalkan sebuah foto berukuran 8×10 inchi, kecutku. “Hubungi Denis Kim segera, untuk meeting kontrak kerjasama ini.” Titahku datar, “dan kau boleh keluar”.
1 week later.
Ritz Corporation.
Marcus Wregritz’s Room.
Hening, entah apa saja yg dibicarakan denis kim aku tak bisa berkonsentrasi sama sekali sejak setengah jam yang lalu mereka menginjakan kakinya diruanganku, aku terlalu sibuk memerhatikan tekstur wajah gadis yang berada dihadapanku saat ini, sial marcus, dia bahkan secara terang terangan tak mengalihkan pandanganya darimu sejak tadi, lelaki normal mana yang bisa lolos dari ketertarikan terhadap fisiknya, tapi belum marcus, sekarang kau hanya berada dalam tahap mengagumi fisiknya saja bukan, dan apa-apaan ini aku sedikitpun tidak menyukai sertuman listrik yang mengalir padaku akibat dari perbuatan yang dia timbulkan saat ini yang dengan lancangnya menyentuh tanganku dengan ujung telunjuknya seolah aku sedang mengalami kehilangan kesadaran. “Hati-hati dengan tanganmu.” Ucapku datar seolah tidak terjadi apa-apa, “my brother said how about these?” Akunya mengangkat surat perjanjian kerjasama itu tinggi-tinggi. Sial ! Aku bahkan tak mendengarkan perkataan denis kim sejak tadi, dan mereka seolah berkomplot memandangiku seolah menunggu jawaban yang bahkan aku tak tau kemana arah pembicaraan ini berlangsung. “Ok” ucapku akhirnya mencoba peruntunganku sendiri kalau-kalau jawabanku itu meleset dan mempermalukanku. “Ok, senang bekerjasama dengamu Marcus” uluran tangan denis kim seolah menyadarkanku dari kesenangan jawaban peruntungaku sendiri, apa katanya tadi, be-ker-ja-sa-ma, ejaku dalam hati meyakinkan kalimat yang kudengar itu, gila, sepertinya aku sudah gila, apalagi yang akan bisa terjadi padaku jika harus terus menerus bertemu dengan gadis itu, maksud tujuanku hari ini bahkan belum sampai tahap memutuskan bekerjasama denganya, dan bertemu dengannya terdengar seperti sebuah masalah besar untuku, betapa dia tidak tahu dengan kekacauan apa yang dia timbulkan padaku akibat ulahnya, jika sudah seperti ini aku harus bagaimana?.
Marcus Wregritz’s Room
“Namanya liliana tuan, semua informasi yang anda butuhkan ada di dalam file ini, nona liliana adalah kandidat tertinggi yang diajukan langsung oleh Tuan Denis Kim sendiri.” Jelas asistenku seraya menyerahkan file berisikan semua data gadis yang dia sebutkan tadi ketanganku. Cantik, kesimpulan pertamaku saat satu lembar foto berukuran 8×10 inchi itu kuambil dari sebuah file pelengkap data pribadi sipemiliknya. Kupandangi denga teliti dari ujung kaki hingga puncak kepala yang sipemiliknya bernama siapa tadi ah -liliana, sebuah nama yang entah kenapa begitu pas terucap dimulutku, …Na~li, Na~li….bagus, kurasa aku tahu dengan jelas harus bagaimana memanggil gadis ini, menarik- dia bahkan bisa mencuri perhatianku di kesan pertama dengan bermodalkan sebuah foto berukuran 8×10 inchi, kecutku. “Hubungi Denis Kim segera, untuk meeting kontrak kerjasama ini.” Titahku datar, “dan kau boleh keluar”.
1 week later.
Ritz Corporation.
Marcus Wregritz’s Room.
Hening, entah apa saja yg dibicarakan denis kim aku tak bisa berkonsentrasi sama sekali sejak setengah jam yang lalu mereka menginjakan kakinya diruanganku, aku terlalu sibuk memerhatikan tekstur wajah gadis yang berada dihadapanku saat ini, sial marcus, dia bahkan secara terang terangan tak mengalihkan pandanganya darimu sejak tadi, lelaki normal mana yang bisa lolos dari ketertarikan terhadap fisiknya, tapi belum marcus, sekarang kau hanya berada dalam tahap mengagumi fisiknya saja bukan, dan apa-apaan ini aku sedikitpun tidak menyukai sertuman listrik yang mengalir padaku akibat dari perbuatan yang dia timbulkan saat ini yang dengan lancangnya menyentuh tanganku dengan ujung telunjuknya seolah aku sedang mengalami kehilangan kesadaran. “Hati-hati dengan tanganmu.” Ucapku datar seolah tidak terjadi apa-apa, “my brother said how about these?” Akunya mengangkat surat perjanjian kerjasama itu tinggi-tinggi. Sial ! Aku bahkan tak mendengarkan perkataan denis kim sejak tadi, dan mereka seolah berkomplot memandangiku seolah menunggu jawaban yang bahkan aku tak tau kemana arah pembicaraan ini berlangsung. “Ok” ucapku akhirnya mencoba peruntunganku sendiri kalau-kalau jawabanku itu meleset dan mempermalukanku. “Ok, senang bekerjasama dengamu Marcus” uluran tangan denis kim seolah menyadarkanku dari kesenangan jawaban peruntungaku sendiri, apa katanya tadi, be-ker-ja-sa-ma, ejaku dalam hati meyakinkan kalimat yang kudengar itu, gila, sepertinya aku sudah gila, apalagi yang akan bisa terjadi padaku jika harus terus menerus bertemu dengan gadis itu, maksud tujuanku hari ini bahkan belum sampai tahap memutuskan bekerjasama denganya, dan bertemu dengannya terdengar seperti sebuah masalah besar untuku, betapa dia tidak tahu dengan kekacauan apa yang dia timbulkan padaku akibat ulahnya, jika sudah seperti ini aku harus bagaimana?.
My Story Project (Protected) chapter 1 part 1
Cantik, kesimpulan pertamaku saat satu lembar foto berukuran 8×10 inchi itu kuambil dari sebuah file pelengkap data pribadi si pemiliknya. Tapi alasan klise seperti cantik saja tidak cukup untuk menjadi sebuah icon papan atas sekelas Ritz Corporation miliku, anehnya kenapa dia menjadi sebuah pengecualianku, kenapa aku begitu betah melihat foto gadis yang bernaung di sebuah agensi milik sahabatku ini. Jika kau percaya pada kata seperti “takdir”, kurasa memang takdir yang pada akhirnya membuatku memilihnya menjadi icon tunggal untuk produk terbaru perusahaanku, ya itu pertama-tamanya saja, karena aku tidak tahu bahwa aku akan terlibat dalam skandal percintaan karena sosok “wanita” sepertinya- yang bahkan tak pernah kuperkirakan akan muncul dikehidupanku, dan betapa aku tidak tahu bahwa dia akan meracuniku sebegitu gila-gilaanya. Bahkan menjaganya adalah seperti tujuan utama paling penting dihidupku, aku bahkan tidak pernah berpikir bahwa aku akan sebegitu betahnya memandangi setiap pergerakan mata bulatnya, atau caranya berkedip, atau bahkan bibirnya yang bersemu kemerahan alami tanpa polesan apapun -yang membuatku berimajinasi berlebihan, atau bahkan rambut panjang ikalnya yang tergerai menyejukan membuatku selalu teringat musim semi, dan apa harus kuperjelas bagaimana jenis kulit putih mulusnya yang- membuat hampir semua mata yang melihat meneguk air liurnya sendiri, tapi permasalahanya bukan itu, masalahnya adalah aku begitu menggilai wanita ini, bahkan aku terlalu membutuhkannya, membutuhkannya seperti sebuah oksigen yang kuhirup untuku melanjutkan hidup. Denganya aku tak peduli dan tak menginginkan wanita manapun, bahkan wanita tercantik sekalipun yang melebihinya, karena hanya ada dia saja seorang yang memenuhi indra penglihatanku, karena hanya dia saja yang tak pernah sedetikpun untuk tidak merecoki pikiranku sampai tak ada tempat lain untuk siapapun tersisa. Karena bagaimana ya ? Yang kuinginkan hanya ada padanya saja, karena semuanya tidak akan seperti ini jika itu bukan dia…”Na~li”…begitu caraku memanggilnya.
Story Begin
September 2014,
Roads Entertainment.
Braaaaak !!! “Apa-apaan ini maksud tujuanmu?” Ucap seorang gadis yg tiba-tiba membanting sebuah file data peribadi miliknya. “Lilia kau mulai lagi”. Ucap denis datar bahkan tak merasa sedikitpun terusik dengan perlakuan tidak sopan aktrisnya yang sudah terlampau dianggapnya seperti adik. “Mejaku bukan tempat sampah kalau-kalau kau belum tahu.” Lanjutnya tak menoleh sedikitpun, dan tetap fokus pada apa yang sedang ia kerjakan. “Apa kau tuli? Aku bahkan pernah mengatakan bahwa aku tak mau terlibat kerjasama dalam bentuk apapun dengan Ritz Corporation. Sosok kaka macam apa kau ?” Delik liliana sebal seraya berkacak pinggang. “Ceo itu terlampau dingin, akan tidak nyaman bekerjasama denganya meskipun kau bilang dia sahabatmu, setidaknya begitu dia terkenal di pendengaranku.” Cerocosnya. “Tidak usah basa basi denganku lilia, katakan saja bahwa kau takut ikut terjerat bukan?” Senyum kemenangan tercetak pada wajah keturunan korea australi itu dengan bangganya, dia, denis kim tahu betul jika liliana memiliki ketertarikan fisik pada sahabatnya itu yang tak mau diakuinya mentah-mentah. “Tidak usah repot-repot menjawab, aku bahkan sudah mengantongi jawabanmu lilia.” Kekehnya mengejek tingkah mematung lilia denga wajah kesal yang sangat kentara terkesan mengasikan menjadi topik pemandanganya pagi ini. Lagipula akan sangat menguntungkan bagi lilia jika ikut andil dalam kerjasama ini -menurutnya, liliana berbakat dan namanya akan semakin naik pesat seiring peluncuran berita mengenai project kerjasama ini, siapa yg tak mengenal Ritz Corporation yang bahkan menaungi brand brand terkenal dalam bidang elektronik, perhotelan, restoran dan ah tidak perlu diperjelas satu-satu, hanya akan membuat orang waras pusing memikirkanya. Lagipula orang idiot macam apa yang mengembangkan bisnisnya secara berhambur-hambur seperti bisnis turun temurun yang dilakukan keluarga Marcus Wregritz. “Sial ! Kau benar-benar menyebalkan” teriak lilia berlalu pergi dari ruangan itu tanpa lupa untuk membanting pintu sipemilik ruanganya tanpa malu. “Yak ! Kau mau merusak pintuku huh.?”
6 Tips Cara Menjawab Soal TOEFL Structure
Anda tahu bahwa kalimat dalam bahasa Inggris harus memiliki subjek
(subject) dan kata kerja (verb). Jenis yang paling umum dalam pertanyaan
STRUCTURE TOEFL Test ialah mengenai subject dan verb: mungkin kata yang
dikosongkan, baik subject atau verb atau keduanya, atau mungkin kata yang memiliki
subject tambahan atau verb tambahan. Cara menjawab soal TOEFL structure jenis
ini, perhatikan beberapa contoh berikut.
Contoh 1:
_________ was backed up for miles on the freeway.
(A) Yesterday
(B) In the morning
(C) Traffic
(D) Cars
_________ was backed up for miles on the freeway.
(A) Yesterday
(B) In the morning
(C) Traffic
(D) Cars
Pembahasan Soal dan Jawaban
Dalam contoh di atas Anda melihat langsung bahwa ada sebuah kata kerja (verb), tapi tidak ada subjek. Jawaban (C) adalah jawaban yang tepat karena mengandung subjek tunggal "traffic" dan sesuai dengan kata kerja tunggal "was". Jawaban (A), "yesterday", dan jawaban (B), "in the morning", bukanlah subjek, karenanya keduanya tidak benar. Meskipun jawaban (D), "cars", bisa jadi subjek, itu pun tidak benar. Karena "cars" berbentuk jamak, sehingga tidak sesuai dengan kata kerja tunggal "was".
Dalam contoh di atas Anda melihat langsung bahwa ada sebuah kata kerja (verb), tapi tidak ada subjek. Jawaban (C) adalah jawaban yang tepat karena mengandung subjek tunggal "traffic" dan sesuai dengan kata kerja tunggal "was". Jawaban (A), "yesterday", dan jawaban (B), "in the morning", bukanlah subjek, karenanya keduanya tidak benar. Meskipun jawaban (D), "cars", bisa jadi subjek, itu pun tidak benar. Karena "cars" berbentuk jamak, sehingga tidak sesuai dengan kata kerja tunggal "was".
Contoh 2:
Engineers________ for work on the new space program.
(A) necessary
(B) are needed
(C) hopefully
(D) next month
Engineers________ for work on the new space program.
(A) necessary
(B) are needed
(C) hopefully
(D) next month
Pembahasan Soal dan Jawaban
Dalam contoh ini, bahwa kalimat di atas, Engineers sebagai subject, namun tidak ditemukan kata kerja (verb). Karenanya, jawaban (B) merupakan jawaban paling tepat. Karena "are needed" adalah kata kerja. Sedangkan, jawaban (A), (C), dan (D) bukanlah verb, sehingga bukanlah jawaban yang benar.
Dalam contoh ini, bahwa kalimat di atas, Engineers sebagai subject, namun tidak ditemukan kata kerja (verb). Karenanya, jawaban (B) merupakan jawaban paling tepat. Karena "are needed" adalah kata kerja. Sedangkan, jawaban (A), (C), dan (D) bukanlah verb, sehingga bukanlah jawaban yang benar.
Contoh 3:
Fitzgerald_______ the society of the 1920's in his novel, The Great Gatsby.
(A) reflect
(B) reflects
(C) are reflecting
(D) have reflected
Fitzgerald_______ the society of the 1920's in his novel, The Great Gatsby.
(A) reflect
(B) reflects
(C) are reflecting
(D) have reflected
Pembahasan Soal dan Jawaban
Fitzgerald merupakan subjek orang ketiga tunggal. Maka, kata kerja yang mengikutinya juga harus dalam bentuk tunggal. Karenanya, jawaban yang tepat ialah (B).
Fitzgerald merupakan subjek orang ketiga tunggal. Maka, kata kerja yang mengikutinya juga harus dalam bentuk tunggal. Karenanya, jawaban yang tepat ialah (B).
INGAT
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-1 adalah "Pastikan Kesesuaian Kalimat yang Memiliki Subject dan Verb". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-1 adalah "Pastikan Kesesuaian Kalimat yang Memiliki Subject dan Verb". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
RUMUS JAWABAN CARA 1
Perhatikan bagan berikut ini tentang penggunaan subject dan verb
yang sesuai dalam sebuah kalimat:
Preposisi
selalu diikuti kata benda (noun), bukan kata kerja (verb). Kata benda tersebut
berlaku sebagai objek. Kata benda ini dapat berupa noun (kata benda), proper
noun (nama), pronoun (kata ganti), noun group/noun phrase (kelompok kata
kerja), dan gerund (kata kerja yang dibendakan). Cara menjawab soal TOEFL
structure jenis ini, perhatikan penjelasan berikut.
Preposisi
yang diikuti kata benda tersebut, seperti as, in, at, of, to, by, behind, on,
dan sebagainya, untuk membentuk frase preposisional. Daftar preposisi lainnya
yang biasa digunakan dapat Anda lihat dalam apendiks
Perhatikan kalimat berikut.
Perhatikan kalimat berikut.
(After his exams) Tom will take a trip (by boat).
Kalimat
di atas mengandung dua objek preposisi. Exams (ujian) adalah objek dari
preposisi after. Sedangkan boot (perahu) adalah objek preposisi by.
Sebuah
objek dari preposisi juga dapat menimbulkan kebingungan dalam pertanyaan tes
TOEFL STRUCTURE. Sebab, bisa saja Anda mengira objek tersebut sebagai subjek
dalam sebuah kalimat.
Perhatikan
contoh berikut.
With his friend________ found the movie theater
(A) has
(B) he
(C) later
(D) when
With his friend________ found the movie theater
(A) has
(B) he
(C) later
(D) when
Pembahasan
Soal dan Jawaban
Dalam contoh ini, yang pertama kali harus Anda lihat adalah subject dan kata kerja (verb). Tampak bahwa found sebagai kata kerja, tapi tidak ditemukan adanya subjek. Jangan berpikir bahwa friend adalah subjek, namun friend adalah objek dari preposisi with. Sebab, satu kata benda tidak bisa menjadi subjek dan obyek sekaligus secara bersamaan. Karena yang dibutuhkan dalam pertanyaan di atas adalah mencari subjek, maka jawaban (B), he, adalah jawaban terbaik. Sedangkan (A), (C), dan (D) bukan jawaban yang benar, karena ketiganya tidak bisa menjadi subjek.
Dalam contoh ini, yang pertama kali harus Anda lihat adalah subject dan kata kerja (verb). Tampak bahwa found sebagai kata kerja, tapi tidak ditemukan adanya subjek. Jangan berpikir bahwa friend adalah subjek, namun friend adalah objek dari preposisi with. Sebab, satu kata benda tidak bisa menjadi subjek dan obyek sekaligus secara bersamaan. Karena yang dibutuhkan dalam pertanyaan di atas adalah mencari subjek, maka jawaban (B), he, adalah jawaban terbaik. Sedangkan (A), (C), dan (D) bukan jawaban yang benar, karena ketiganya tidak bisa menjadi subjek.
INGAT
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-2 adalah "Perhatikan Betul Objek (Object) dari Kata Depan (Preposition)". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-2 adalah "Perhatikan Betul Objek (Object) dari Kata Depan (Preposition)". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
RUMUS JAWABAN
CARA 2
Berikut
ini rumus pembentukan preposisi.
(
[Subject+Verb] + Prepositions + Noun )
Tips
dan Strategi:
Sebuah preposisi selalu diikuti kata benda (noun, pronoun, gerund), bukan kata kerja (verb).
Sebuah preposisi selalu diikuti kata benda (noun, pronoun, gerund), bukan kata kerja (verb).
Peserta tes TOEFL dapat terjebak oleh pertanyaan kalimat
"appositive" dalam Structure and Written Expression TOEFL Test.
Pasalnya, kita bisa saja keliru menentukan subjek dalam kalimat appositive.
Appositive merupakan kata benda (noun) yang datang sebelum atau sesudah kata
benda lain, namun memiliki keterikatan sebagai status yang sama. Cara
menjawab soal TOEFL structure jenis ini, perhatikan kalimat berikut.
Sally, the best student
in the class, got an A on the exam.
(Sally, siswa terbaik di kelas, mendapat nilai A pada ujian)
(Sally, siswa terbaik di kelas, mendapat nilai A pada ujian)
Dalam kalimat di atas, Sally sebagai subjek. Sedangkan, the best
student in the class adalah sebagai frase appositive. Sebab, student adalah
kata benda (noun) dan dipisahkan oleh tanda koma. Kalimat di atas menunjukkan
bahwa Sally dan the best student in the class adalah orang yang sama (Sally =
student). Jika kita membuang kalimat appositivenya, akan jadi "Sally got
an A on the exam" (Sally mendapat nilai A dalam ujian).
Perhatikan contoh berikut ini, bagaimana sebuah appositive dapat
membingungkan dalam menentukan subjek pada pertanyaan Structure pada tes TOEFL.
Contoh 1:
_________, George, is attending the lecture.
(A) Right now
(B) Happily
(C) Because of the time
(D) My friend
_________, George, is attending the lecture.
(A) Right now
(B) Happily
(C) Because of the time
(D) My friend
Pembahasan Soal dan Jawaban
Dalam contoh di atas, Anda harus mengenali dari koma bahwa George bukan subjek kalimat. George adalah appositive. Karena kalimat ini masih perlu subjek. Maka, jawabannya yang tepat adalah (D), My friend. Sedangkan, Jawaban (A), (B), dan (C) tidak benar karena ketiganya tidak dapat menjadi subjek.
Dalam contoh di atas, Anda harus mengenali dari koma bahwa George bukan subjek kalimat. George adalah appositive. Karena kalimat ini masih perlu subjek. Maka, jawabannya yang tepat adalah (D), My friend. Sedangkan, Jawaban (A), (B), dan (C) tidak benar karena ketiganya tidak dapat menjadi subjek.
Perhatikan contoh berikutnya, yang menunjukkan bahwa appositive
tidak selalu datang setelah subjek; sebuah appositive juga bisa datang pada
awal kalimat.
Contoh 2:
__________ , Sarah rarely misses her basketball shots.
(A) An excellent basketball player
(B) An excellent basketball player is
(C) Sarah is an excellent basketball player
(D) Her excellent basketball play
__________ , Sarah rarely misses her basketball shots.
(A) An excellent basketball player
(B) An excellent basketball player is
(C) Sarah is an excellent basketball player
(D) Her excellent basketball play
Pembahasan Soal dan Jawaban
Dalam contoh ini, menunjukkan bahwa Sarah adalah subjek, dan misses adalah kata kerja karena tidak dipisahkan oleh koma. Untuk menentukan jawabannya, Anda harus mencari dan menempatkan appositive untuk Sarah. Maka, An excellent basketball player (Sarah adalah pemain basket yang ulung) sebagai jawaban yang tepat (A). Sedangkan, (B) dan (C) tidak benar, karena keduanya berisi kata kerja (to be) is. Padahal, appositive tidak membutuhkan kata kerja. Sementara, (D) berisi kata benda, play, yang mungkin bisa menjadi appositive, tapi play menunjukkan status dari Sarah, jadi jawaban ini tidak benar.
Dalam contoh ini, menunjukkan bahwa Sarah adalah subjek, dan misses adalah kata kerja karena tidak dipisahkan oleh koma. Untuk menentukan jawabannya, Anda harus mencari dan menempatkan appositive untuk Sarah. Maka, An excellent basketball player (Sarah adalah pemain basket yang ulung) sebagai jawaban yang tepat (A). Sedangkan, (B) dan (C) tidak benar, karena keduanya berisi kata kerja (to be) is. Padahal, appositive tidak membutuhkan kata kerja. Sementara, (D) berisi kata benda, play, yang mungkin bisa menjadi appositive, tapi play menunjukkan status dari Sarah, jadi jawaban ini tidak benar.
INGAT
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-3 adalah "Hati-hati terhadap Appositive". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-3 adalah "Hati-hati terhadap Appositive". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
RUMUS JAWABAN CARA 3
Perhatikan bagan berikut sebagai rumus pembentukan appositive:
Present participle adalah bentuk -ing dari kata kerja (seperti:
playing, talking). Dalam pertanyaan Structure pada tes TOEFL, present
participle dapat membingungkan Anda. Sebab, bisa saja berupa bagian dari kata
kerja (verb) atau kata sifat (adjective). Cara menjawab soal TOEFL
structure jenis ini, perhatikan dua hal berikut.
A. Kata Kerja (Verb)
Ia dapat menjadi kata kerja ketika didahului oleh verb be/to be.
The man is talking to his friend.
verb
(Pria itu sedang berbicara dengan temannya)
Ia dapat menjadi kata kerja ketika didahului oleh verb be/to be.
The man is talking to his friend.
verb
(Pria itu sedang berbicara dengan temannya)
Dalam kalimat ini talking adalah bagian dari kata kerja karena disertai
dengan is.
B. Kata Sifat (Adjective)
Present participle dapat menjadi kata sifat apabila tidak disertai dengan beberapa bentuk kata kerja be/to be.
The woman working as an english teacher is very beautiful
Adjective
(Wanita yang bekerja sebagai guru bahasa Inggris tersebut sangat cantik.)
Present participle dapat menjadi kata sifat apabila tidak disertai dengan beberapa bentuk kata kerja be/to be.
The woman working as an english teacher is very beautiful
Adjective
(Wanita yang bekerja sebagai guru bahasa Inggris tersebut sangat cantik.)
Dalam kalimat di atas, working adalah kata sifat dan bukan bagian dari kata
kerja, karena tidak disertai dengan bentuk be/to be.
Perhatikan contoh berikut ini, bagaimana present participle ini
dapat membingungkan peserta dalam pertanyaan Structure pada tes TOEFL®.
The child_________ playing in the yard is
my son.
(A) now
(B) is
(C) he
(D) was
(A) now
(B) is
(C) he
(D) was
Pembahasan Soal dan Jawaban
Dalam contoh ini, jika Anda melihat selintas dari awal kalimat, tampak bahwa child adalah subjek dan playing merupakan kata kerja. Jika Anda berpikir bahwa playing merupakan bagian dari kata kerja, Anda kemungkinan memilih jawaban (B), is, atau jawaban (D), was, untuk menyempurnakan kata kerja. Padahal, kedua jawaban tersebut tidak benar, karena playing bukan bagian dari kata kerja. Anda harus menyadari bahwa playing adalah participle adjective, karena ada verb lain dalam kalimat ini, yaitu is. Maka, dalam kalimat ini, sudah ada subjek (child) dan kata kerja (is), jadi kalimat ini tidak membutuhkan subjek atau kata kerja lainnya. Karenanya, jawaban yang tepat ialah (A).
Dalam contoh ini, jika Anda melihat selintas dari awal kalimat, tampak bahwa child adalah subjek dan playing merupakan kata kerja. Jika Anda berpikir bahwa playing merupakan bagian dari kata kerja, Anda kemungkinan memilih jawaban (B), is, atau jawaban (D), was, untuk menyempurnakan kata kerja. Padahal, kedua jawaban tersebut tidak benar, karena playing bukan bagian dari kata kerja. Anda harus menyadari bahwa playing adalah participle adjective, karena ada verb lain dalam kalimat ini, yaitu is. Maka, dalam kalimat ini, sudah ada subjek (child) dan kata kerja (is), jadi kalimat ini tidak membutuhkan subjek atau kata kerja lainnya. Karenanya, jawaban yang tepat ialah (A).
INGAT
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-4 adalah "Hati-hati terhadap Present Participle". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-4 adalah "Hati-hati terhadap Present Participle". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
RUMUS JAWABAN CARA 4
PRESENT PARTICIPLE
Present participle adalah bentuk -ing dari verb. Present
participle dapat menjadi (1) bagian dari kata kerja atau (2) adjective. Ia
dapat menjadi kata kerja ketika didahului oleh verb be/to be. Ia dapat menjadi
kata sifat (adjective) apabila tidak disertai dengan bentuk kata kerja be/to
be.
1. Verb : The
boy is standing in the corner. (Anak laki-laki itu sedang berdiri di sudut)
2. Adjective : The boy standing in the corner was naughty. (Anak laki-laki yang berdiri di sudut itu nakal)
2. Adjective : The boy standing in the corner was naughty. (Anak laki-laki yang berdiri di sudut itu nakal)
Past participle dapat menyebabkan kebingungan dalam struktur
pertanyaan pada tes TOEFL karena past participle dapat berupa kata sifat atau
bagian dari kata kerja. Past participle adalah bentuk kata kerja yang
muncul/didahului be (am, is, are, was, were) dan have (have, has, had).
Biasanya, pembentukannya diakhiri -ed (offered, listed, suspected, etc.) ,
tetapi ada juga banyak past participle tak beraturan dalam bahasa Inggris
(lihat daftarnya dalam Appendix software Genius TOEFL). Cara menjawab
soal TOEFL structure jenis ini, perhatikan dua point berikut.
A. Verb
The family has purchased a television. (Keluarga itu telah membeli sebuah televisi)
The poem was written by Paul. (Puisi itu telah ditulis oleh Paul)
The family has purchased a television. (Keluarga itu telah membeli sebuah televisi)
The poem was written by Paul. (Puisi itu telah ditulis oleh Paul)
Pada kalimat pertama bentuk past participle "purchased"
merupakan bagian dari kata kerja karena di dahului oleh have (has).
Sementara yang kedua, past participle "written" juga merupakan bagian
dari kata kerja karena di dahului oleh be (was).
B. Adjective
Past participle dapat menjadi kata sifat apabila tidak disertai/didahului bentuk be atau have.
Past participle dapat menjadi kata sifat apabila tidak disertai/didahului bentuk be atau have.
The television purchased yesterday was expensive. (Televisi yang dibeli
kemarin mahal)
The poem written by Paul appeared in the magazine. (Puisi yang ditulis oleh Paul mucul di majalah)
The poem written by Paul appeared in the magazine. (Puisi yang ditulis oleh Paul mucul di majalah)
Dalam kalimat pertama, purchased adalah adjective, bukan verb,
karena tidak disertai bentuk be atau have (dan ada sebuah verb,
"was", dalam kalimat berikutnya). Dalam kalimat kedua, written adalah
adjective, bukan verb, karena tidak disertai bentuk be atau have (dan ada
sebuah kata kerja, "appeared", dalam kalimat berikutnya).
Perhatikan contoh berikut ini, bagaimana past participle dapat
membingungkan peserta dalam pertanyaan Structure pada tes TOEFL.
The bread _________ baked this morning smelled delicious.
(A) has
(B) was
(C) it
(D) just
The bread _________ baked this morning smelled delicious.
(A) has
(B) was
(C) it
(D) just
Pembahasan Soal dan Jawaban
Dalam contoh di atas, jika melihat beberapa kata pertama dari kalimat, tampak bahwa bread adalah subyek dan baked sebagai kata kerja lengkap atau past participle yang membutuhkan kata kerja pembantu. Padahal, jika dilihat lagi dalam kalimat, Anda akan melihat kata kerja smelled. Anda kemudian akan menyadari bahwa baked adalah kata sifat participial (adjective participial), sehingga ia bukanlah bagian dari kata kerja. Karenanya, jawaban (A) dan (B) tidak benar, sebab baked adalah kata sifat dan tidak membutuhkan kata kerja pembantu seperti has atau was. Jawaban (C) tidak benar karena tidak membutuhkan untuk subjek it. Jawaban (D) adalah jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini. The bread just baked this morning smelled delicious. (Roti yang dibakar pagi ini tercium nikmat).
Dalam contoh di atas, jika melihat beberapa kata pertama dari kalimat, tampak bahwa bread adalah subyek dan baked sebagai kata kerja lengkap atau past participle yang membutuhkan kata kerja pembantu. Padahal, jika dilihat lagi dalam kalimat, Anda akan melihat kata kerja smelled. Anda kemudian akan menyadari bahwa baked adalah kata sifat participial (adjective participial), sehingga ia bukanlah bagian dari kata kerja. Karenanya, jawaban (A) dan (B) tidak benar, sebab baked adalah kata sifat dan tidak membutuhkan kata kerja pembantu seperti has atau was. Jawaban (C) tidak benar karena tidak membutuhkan untuk subjek it. Jawaban (D) adalah jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini. The bread just baked this morning smelled delicious. (Roti yang dibakar pagi ini tercium nikmat).
INGAT
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-5 adalah "Hati-hati terhadap Past Participle". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-5 adalah "Hati-hati terhadap Past Participle". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
RUMUS
JAWABAN CARA 5
PAST PARTICIPLE
Past Participle sering berakhiran -ed, tapi perlu diketahui bahwa
banyak bentuk past participle yang tidak beraturan (irregular).
Banyak kata kerja termasuk yang berkhiran -ed dapat membingungkan, apakah verb
itu simple past atau past participle. Kata kerja berakhiran -ed bisa saja
merupakan (1) simple past, (2) past participle, dan (3) adjective.
1. She painted this picture. (Dia telah melukis
gambar ini)
2. She has painted this picture. (Dia telah melukis gambar ini)
3. The picture painted by Karen is now in a museum. (Gambar yang dilukis oleh Karen sekarang ada di musium)
2. She has painted this picture. (Dia telah melukis gambar ini)
3. The picture painted by Karen is now in a museum. (Gambar yang dilukis oleh Karen sekarang ada di musium)
Banyak
kalimat dalam bahasa Inggris mempunyai lebih dari 1 klausa (clause):
1. I am learning.
2. Mom is cooking, and dad is working in the garden.
3. The girl who is looking at me is my neighbour.
1. I am learning.
2. Mom is cooking, and dad is working in the garden.
3. The girl who is looking at me is my neighbour.
Kalimat
no 1, hanya mempunyai 1 klausa. Sementara kalimat no 2, pada kalimat terakhir
mempunyai 2 klausa, yaitu "mom is cooking" dan "dad is working
in the garden". Sedangkan no 3, ada 2 klausa, yaitu "the girl
is my neighbor" dan "who is looking at me".
Dari
contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa klausa merupakan bagian dari kalimat
atau kalimat itu sendiri yang mempunyai satu subjek dan satu verb. Umumnya
diartikan bahwa klausa itu merupakan sekumpulan kata yang berisi sebuah subjek
dan sebuah verb.
Pada kunci ini akan dipelajari mengenai bentuk-bentuk kata penghubung (coordinate connector) serta penggunaannya dalam kalimat. Coordinate connector digunakan untuk menghubungkan antara satu klausa dengan klausa lain yang menggunakan and, but, or, so, yet, dan tanda koma (,). Perhatikan kata yang digarisbawahi pada contoh berikut.
Pada kunci ini akan dipelajari mengenai bentuk-bentuk kata penghubung (coordinate connector) serta penggunaannya dalam kalimat. Coordinate connector digunakan untuk menghubungkan antara satu klausa dengan klausa lain yang menggunakan and, but, or, so, yet, dan tanda koma (,). Perhatikan kata yang digarisbawahi pada contoh berikut.
- Tom is singing, and Paul is dancing. (Tom sedang bernyanyi, dan Paul sedang menari)
- Tom is tall, but Paul is short. (Tom itu tinggi, tapi Paul itu pendek)
- Tom must write the letter, or Paul will do it. (Tom harus menulis surat, atau paul yang akan melakukannya)
- Tom told a joke, so Paul laughed. (Tom menceritakan lelucon, maka Paul tertawa)
- Tom is tired, yet he is not going to sleep. (Tom lelah, dia belum juga berangkat tidur)
Perhatikan contoh soal Structure dalam tes TOEFL berikut ini.
A power failure occured, _______ the lamps went out. (Terjadi gangguan tenaga (listrik), maka lampu mati.)
(A) then
(B) so
(C) later
(C) next
Pembahasan
Soal dan Jawaban
Dari kalimat di atas dapat kita ketahui bahwa kalimat tersebut mempunyai dua klausa "a power failure occured" dan "the lamps went out". Jadi kalimat tersebut butuh sebuah coordinate connector untuk menghubungkan ke dua klausa tersebut. Dari pilihan jawaban yang ada hanya 1 bentuk connector yaitu so. Jadi jawaban paling tepat adalah (B), so.
Dari kalimat di atas dapat kita ketahui bahwa kalimat tersebut mempunyai dua klausa "a power failure occured" dan "the lamps went out". Jadi kalimat tersebut butuh sebuah coordinate connector untuk menghubungkan ke dua klausa tersebut. Dari pilihan jawaban yang ada hanya 1 bentuk connector yaitu so. Jadi jawaban paling tepat adalah (B), so.
INGAT
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-6 adalah "Gunakan Kata Penghubung (Coordinate Connector) dengan Benar". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
Cara menjawab soal TOEFL Structure nomor ke-6 adalah "Gunakan Kata Penghubung (Coordinate Connector) dengan Benar". Strategi dan penjelasan lengkapnya dapat dilihat di software belajar TOEFL.
RUMUS JAWABAN
CARA 6
sumber : www.geniustoefl.com
Langganan:
Postingan (Atom)