1. Prinsip dan cara
kerja robot terbang (skema)
2. Fitur2 robot
terbang
DEFINISI ROBOT
Robot adalah
sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan
pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah
didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan
buatan).
Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang
berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya
termasuk untuk pembersihan limbah
beracun,
penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan “cari dan
tolong” (search and rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot
mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah
tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.
JENIS JENIS ROBOT
1. Robot Mobil (Bergerak)
Robot
Mobil atau Mobile Robot adalah konstruksi robot yang ciri khasnya adalah
mempunyai aktuator berupa roda untuk menggerakkan keseluruhan badan robot
tersebut, sehingga robot tersebut dapat melakukan perpindahan posisi dari satu
titik ke titik yang lain. Robot mobil ini sangat disukai bagi orang yang mulai
mempelajari robot. Hal ini karena membuat robot mobil tidak memerlukan kerja
fisik yang berat. Untuk dapat membuat sebuah robot mobile minimal diperlukan
pengetahuan tentang mikrokontroler dan sensor-sensor elektro.
2. Robot
Manipulator ( tangan )
Robot
ini hanyak memiliki satu tangan seperti tangan manusia yang fungsinya untuk
memegang atau memindahkan barang, contoh robot ini adalah robot las di Industri
mobil, robot merakit elektronik.
3.
Robot
Humanoid
robot yang miliki kekmpuan menyerupai manusia,
baik fungsi maupun cara bertindak, contoh robot ini adalah Ashimo yang
dikembangkan oleh Honda.
4. Robot Berkaki
Robot
ini memiliki kaki seperti hewan atau manusia, yang mampu melangkah, seperti
robot serangga, robot kepiting dll.
5.
Flying Robot (Robot Terbang)
Robot
yang mampu terbang, robot ini menyerupai pesawat model yang deprogram khusus
untuk memonitor keadaan di tanah dari atas, dan juga untuk meneruskan
komunikasi.
6.
Under Water Robot (Robot dalam air)
Robot
ini digunakan di bawah laut untuk memonitor kondisi bawah laut dan juga untuk
mengambil sesuatu di bawah laut.
ROBOT TERBANG
1.
TUJUAN
DIBUATNYA ROBOT TERBANG
Dibuatnya
robot terbang ini bertujuan sesuai kebutuhan yang diminta oleh manusia itu
sendiri. Untuk merancang suatu model robot terbang yang dapat diaplikasikan
sebagai media transportasi pendistribusian bantuan bencana alam, pengambilan
gambar(foto) dan video, pemantauan, dan lain lain.
Sebagai contoh kita ambil suatu objek robot terbang yaitu
QUADCOPTER.
Quadcopter adalah
robot penjelajah udara Unmanned Aerial Vehicle
(UAV) yang termasuk kategori UAV micro dan banyak digunakan oleh beberapa
lembaga atau instansi. Robot quadcopter merupakan
UAV yang memiliki ciri khusus yang mudah dikenali yaitu memiliki empat buah
baling-baling motor yang digunakan sebagai penggeraknya.
2. QUADCOPTER
robot
quadcopter yang digunakan dalam untuk
pengambilan gambar dari suatu wilayah. Quadcopter pada gambar diatas memiliki
empat buah baling-baling yang terpasang di bagian kiri dan kanan. Dengan empat
buah baling-baling tersebut memudahkan quadcopter untuk bermanuver sehingga dengan cepat dapat
bergerak kesegala arah. Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari quadcopter.
Selain empat buah baling-baling, quadcopter juga dilengkapi dengan sensor
diantaranya sensor Global Positioning System (GPS) yang digunakan untuk
bernavigasi, sensor Inertial Measurement Unit (IMU) yang berfungsi untuk menghitung percepatan serta orientasi
arah pergerakan, sensor ultra sonic untuk mendeteksi keberadaan benda dan
sensor-sensor lainnya yang mendukung fungsi dan kinerja dari quadcopter.
Dengan
manuverabilitas yang tinggi, rancangan yang sederhana dan kelengkapan sensor
yang digunakan, membuat banyak peneliti menjadikan quadcopter sebagai komponen
utama dalam penelitiannya. Quadcopter juga digunakan dalam pendeteksian dan
pelacakan objek dengan menggunakan sensor kamera dan pembentukan formasi untuk
mengekplorasi ruangan pada suatu bangunan.
3. KEMAMPUAN
QUADCOPTER
Quadcopter
memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya cocok untuk melakukan pekerjaan
tertentu. Bentuknya yang kecil membuat quadcopter cukup leluasa untuk bergerak di
tempat-tempat yang sulit. Quadcopter juga dapat terbang secara vertikal, yang
berarti ia tidak memerlukan landasan pacu untuk dapat terbang. Selain itu
quadcopter juga dapat bergerak ke delapan arah mata angin tanpa perlu memutar
badannya terlebih dahulu. Jika dibandingkan dengan kendaraan udara bersayap,
quadcopter jauh lebih unggul dalam hal manuver. Hal ini terkait dengan lebih
sedikitnya ruang gerak yang dibutuhkan dalam melakukan take off ataupun melakukan
pergantian arah.
4. KELEBIHAN
QUADCOPTER
Kelebihan
lainnya adalah quadcopter memiliki baling-baling yang cukup kecil, sehingga
lebih aman untuk digunakan pada pekerjaan yang melibatkan interaksi dengan
objek yang dekat. Dari segi desain, quadcopter lebih sederhana jika
dibandingkan helikopter standar, yaitu dalam hal pembuatan, pemeliharaan, dan
perbaikan. Selain itu quadcopter juga memiliki kemampuan mengangkat muatan
dengan cukup baik walaupun ukurannya kecil. Kemampuan itu bisa digunakanuntuk
mendukung pekerjaannya, seperti membawa kamera untuk mengambil gambar dari
udara.
5. KEKURANGAN
QUADCOPTER
Walaupun
memiliki banyak kelebihan, robot quadcopter juga memiliki kelemahan yang cukup
mempengaruhi kinerjanya. Quadcopter hanya dapat terbang dalam jangka waktu
pendek, jika dibandingkan dengan UAV lainnya. Hal ini terjadi karena quadcopter
menggunakan tenaga elektrik untuk bergerak dengan kapasitas baterai yang
terbatas. Jangka waktu yang pendek tersebut secara tidak langsung akan
mempengaruhi kapasitas bawaan, kecepatan terbang, dan jarak tempuh quadcopter
tersebut.
6. KOMPONEN
QUADCOPTER
secara prinsip dibagi dalam 2 bagian utama, yaitu perangkat
keras (hardware) quadcopter dan perangkat
lunak (software) quadcopter. Quadcopter bergerak menggunakan 4 buah baling-baling yang
dipasang sedemikian rupa dengan kecepatan putaran baling-baling tersebut
dikendalikan oleh perangkat lunak (sofware) quadcopter sebagai pengatur
arah gerakan quadcopter.
Pada
komponen perangkat keras
(hardware) quadcopter,
terdiri dari sistem mekanik dan elektronik. Pada sistem elektronik, quadcopter
dibentuk oleh beberapa rangkaian elektronik sebagai berikut :
- Sensor
- Motor driver
- Microcontroller.
- Motor baling-baling
Komponen-komponen
tersebut diletakan di bagian tengah membentuk lingkaran atau kotak, serta empat
baling-baling di sekitarnya pada posisi yang bersilangan. Struktur penyusun
persilangan tersebut cukup tipis dan ringan, tetapi juga cukup kuat untuk
menghubungkan struktur keempat motor baling-baling. Setiap baling-baling
terhubung ke motor melalui reduction gear (roda gigi yang mengurangi kecepatan
putaran masukan pada keluarannya). Sumbu rotasi setiap baling-balingnya selalu
tetap dan paralel. Hal ini menunjukkan bahwa struktur ini cukup kaku, dimana
hanya kecepatan baling-baling yang bisa divariasikan. Kecepatan baling-baling
ini berperan penting terhadap pergerakan dari quadcopter.
7. FITUR DAN SENSOR PADA QUADCOPTER
Pergerakan
sebuah quadcopter bergantung kepada informasi-informasi mengenai lingkungannya
yang diperoleh melalui sensor. Untuk mengetahui keadaan lingkungannya tersebut,
quadcopter dapat menggunakan banyak sensor sesuai keperluan. Terdapat beberapa
sensor yang dimiliki hampir setiap quadcopter. Sensor-sensor tersebut
diperlukan untuk mendukung pergerakan mendasar dari quadcopter, diantaranya :
1. Global Positioning System (GPS)
GPS adalah
sistem navigasi dengan menggunakan satelit. Sistem ini dikelola oleh pemerintah
Amerika Serikat and bebas diakses oleh siapa saja. Sensor ini bekerja dengan
menerima data yang berisi waktu dan posisi satelit ketika data dikirimkan,
melalui sinyal yang dipancarkan oleh satelit GPS. Dengan menerima data dari
tiga satelit dengan posisi yang berbeda, data navigasi dapat dihitung secara
realtime. Data navigasi dapat berupa posisi, arah, dan kecepatan pergerakan
yang sedang terjadi.
2. Inertial Measurement Unit (IMU)
IMU
merupakan sensor yang berfungsi untuk menghitung percepatan serta orientasi
arah pergerakan dari kendaraan udara dengan menggunakan kombinasi dari sensor
accelerometer dan gyroscope. Dengan adanya IMU, kendaraan udara bisa menghitung
dan mengetahui pergerakan yang dilakukannya, sehingga dapat membantu kendaraan
tersebut untuk mengetahui posisi serta lintasan yang dilaluinya tanpa
menggunakan GPS (misalkan ketika tidak mendapatkan sinyal GPS). Secara umum IMU
bekerja dengan menggunakan tiga sensor accelerometer yang digunakan untuk
menghitung percepatan di sumbu x, y, dan z. Nantinya, accelerometer akan
dipadukan dengan gyroscope untuk menentukan arah mana yang sedang diambil oleh
quadcopter ketika melakukan percepatan tersebut. Dengan mencatat dan
menggabungkan semua perhitungan tersebut, akan didapatkan posisi baru dari
quadcopter yang bergerak, serta jalur pergerakan yang diambilnya.
3. Ultrasonic Range Sensor
Sensor ini
digunakan untuk mendeteksi benda yang ada di sekitar quadcopter. Selain itu
sensor ini juga dapat digunakan untuk mengetahui ketinggian terbang yang
dilakukan, dengan cara mendeteksi benda yang berada di bawahnya. Hal ini
berguna untuk menjaga ketinggian terbang, misalnya ketika berada di dalam
ruangan tertutup.
4. Kamera
Pada
quadcopter, kamera tidak hanya digunakan sebagai alat untuk mengambil gambar
saja, tapi juga dapat digunakan sebagai sensor, misalkan untuk mendeteksi dan
mengenali objek tertentu. Hal ini dilakukan dengan bantuan teknik/algoritma
tertentu, misalkan image processing.
Prinsip Kerja Quadcopter
Quadcopter memiliki dua pasang baling-baling
seperti yang terlihat pada gambar dibawah, dimana pasangan tersebut bergerak
berlawanan arah dengan pasangan lainnya. Baling-baling bagian depan dan
belakang quadcopter bergerak berlawanan arah jarum jam, sedangkan balingbaling
bagian kiri dan kanan bergerak searah jarum jam. Konfigurasi arah berlawanan
dari baling-baling ini dapat menggantikan kebutuhan untuk memiliki
baling-baling di ekor sebagaimana yang dimiliki helikopter standar, yang
digunakan untuk mengatur arah pergerakan.
Quadcopter
memiliki ketentuan tersendiri terhadap variasi kecepatan perputaran setiap
baling-balingnya untuk dapat melakukan pergerakan tertentu. Dalam melakukan
terbang melayang di udara, yang dikenal dengan sebutan hover, quadcopter perlu
menggerakkan keempat baling-balingnya dengan kecepatan yang sama. Setiap
pasangan baling-baling memiliki arah gaya dorong yang memiliki fungsi berbeda,
satu pasang sebagai pendorong (pusher) dan satu pasang sebagai penarik
(puller). Dengan adanya pergerakan yang menghasilkan gaya dorong serta gaya
tarik yang melawan gaya gravitasi tersebut, quadcopter dapat terbang melayang
di udara dengan stabil.
Selain
gerakan melayang, quadcopter juga memiliki aturan tersendiri untuk
gerakan-gerakan lainnya. Beberapa pergerakan pada quadcopter adalah :
Gerakan naik turun.
Untuk
bergerak terbang ke atas dan ke bawah, quadcopter perlu menaikkan atau
menurunkan kecepatan putar setiap baling-baling dengan jumlah yang sama.
Menaikkan kecepatan akan mengakibatkan quadcopter terbang ke atas, dan
menurunkan kecepatan akan mengakibatkan quadcopter terbang ke bawah.
Gerakan berputar pada sumbu datar (menggulung).
Untuk
melakukan gerakan tersebut, perlu dilakukan perubahan kecepatan perputaran
baling-baling pada salah satu pasangan baling-baling. Untuk berputar pada sumbu
x (roll) perubahan kecepatan dilakukan pada pasangan baling-baling kiri dan
kanan, sedangkan untuk berputar pada sumbu y (pitch) perubahan kecepatan
dilakukan pada pasangan baling-baling depan dan belakang. Perubahannya adalah
salah satu anggota pasangan baling-baling dikurangi kecepatannya dan anggota
pasangan baling-baling lainnya dinaikkan dengan selisih kecepatan yang sama,
sedangkan baling-baling lainnya dibiarkan dengan kecepatan tetap. Dengan
pengaturan seperti ini, quadcopter akan bergerak memutar dari arah pasangan
baling-baling yang berkecepatan lebih rendah, ke arah pasangan baling-baling
yang berkecepatan lebih tinggi.
Gerakan ke samping kanan dan kiri pada sumbu z (yaw).
Gerakan ini
dilakukan dengan menurunkan kecepatan satu pasang baling-baling, atas-bawah
atau kiri-kanan, dan menaikkan kecepatan satu pasangan baling-baling lainnya.
Nantinya, quadcopter akan bergerak berputar ke arah perputaran pasangan
baling-baling yang lebih lambat kecepatannya dibandingkan pasangan yang
lainnya.
Dengan
sensor yang dimiliki quadcopter tersebut, maka semua informasi dari setiap
sensor tersebut diolah oleh software dan digunakan sebagai pemandu pergerakan quadcopter.
REVERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
buat kawan yang sudah berkomentar saya ucapkan terimakasih banyak ^_^
kesenangan kawan kesenangan saya juga ^_^