Jika seseorang yang memiliki garis
keturunan yang menjadikannya konglomerat sejak lahir, apakah dia bisa
membeli takdir sekalipun ? Berandai-andailah saja Jika kekuasaan yang
kau miliki akibat kekonglomeratanmu bisa kau gunakan untuk mengendalikan
takdirmu sendiri.
2 week later.
“Tidak usah menampakan wajah bodoh gugupmu itu lilia, ini bahkan
hanya sebuah pemotretan yg sudah ribuan kali kau lakukan dalam
kariermu.”
“Kau diamlah, lagipula siapa suruh kau ikut-ikutan mengekoriku, tidak
cukupkah hanya managerku saja.” Malas gadis itu tidak menyukai fakta
bahwa denis kim akan ikut andil bagian dalam segala proses pemotertan
ini, ya pemotretan pertamanya,-menjadi icon tunggal product Ritz
Corporation tentu saja. “Kau tahu apa yang membuat semua ini akan sangat
terlihat sedemikian menariknya dimataku?” Seringai denis kim
lebar-lebar, membuat lilia mengerucutkan mulutnya sebal, dia tahu betul
apa yang akan membuatnya menjadi lelucon nomor satu dimata laki-laki
yang dianggapnya kakak itu. Apalagi kalau bukan masalah besar seperti
“Marcus Wregritz” yah, -mendengar nama itu saja lilia bahkan seperti
mendapatkan pasokan bom di dadanya yang meledak-ledak, sialnya, -dia
tidak menyukai fakta bahwa semenjak pertemuan pertama mereka itu,
jantungan bahkan kurang ajar terlalu bereaksi berlebihan. “Dia tampan.”
Akunya terang-terangan, “kau kan tahu tentang kegilaanku terhadap
pria-pria tampan.” Acuhnya seraya mematutkan wajahnya di depan cermin,
menilai dengan teliti hasil riasan di wajahnya, -seolah yang
mendandaninya adalah bukan jasa make up profesional. “Jadi tidak usah
dilebih-lebihkan begitu.” Deliknya tersenyum puas atas jawabanya
sendiri. “Tapi, -seorang liliana tidak pernah bereaksi berlebihan
seperti tepat saat kita keluar dari ruangan marcus ritz tempo hari
misalnya.” Kekehnya mengejek, tentu. -siapa yang akan melupakan kejadian
tempo hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
buat kawan yang sudah berkomentar saya ucapkan terimakasih banyak ^_^
kesenangan kawan kesenangan saya juga ^_^